Kepala Suku Dinas KPKP Jaksel Bagikan Tips Membeli Daging Ayam Segar
By Admin
nusakini.com, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan Hasudungan A Sidabalok berbagi pengetahuan agar masyarakat dapat mengindentifikasi daging ayam segar atau berkualitas baik.
Agar terhindar membeli daging ayam glonggongan, Hasudungan mengatakan, bisa dilakukan dengan cara mengangkat dan melihat banyaknya air yang keluar dari ayam itu.
"Kalau ayamnya diangkat dan airnya tidak banyak yang menetes, berarti dia tidak glonggongan. Tapi, jika sebaliknya atau banyak air menetes berarti ayam itu telah disuntikan cairan," ujarnya, Sabtu (1/3).
Ia menambahkan, untuk memastikan daging ayam berkondisi baik bisa dilakukan dengan dengan meraba pada bagian daging.
"Pastikan daging ayam dalam kondisi lembap, tidak basah berlebihan dan berlendir. Daging ayam yang sudah disuntik akan basah berlebihan dan kulitnya lebih licin. Baunya juga akan lebih amis," terangnya.
Menurutnya, ciri daging ayam glonggongan juga bisa dilihat secara detail oleh pembeli, yakni dengan adanya bekas suntikan di bagian bawah atau dada ayam.
"Apabila dilihat secara detail, ada bekas suntikan yang di salah sata satu titik yang membuat ayam itu semakin besar karena diisi air," bebernya.
Ia menegaskan, ciri lain dari ayam glonggongan adalah saat dimasak, baik dengan cara direbus atau digoreng maka akan terjadi penyusutan drastis.
"Apabila dimasak dengan cara digoreng itu juga akan terjadi cipratan air berlebih," ucapnya.
Hasudungan memaparkan, daging ayam segar bertekstur kenyal dan elastis. Saat ditekan dengan jari, daging akan kembali ke bentuk semula dengan cepat.
"Daging ayam segar juga memiliki ciri tidak ada darah yang mengering di permukaan dan suhunya masih hangat karena baru saja dipotong," ungkapnya.
Hasudungan menjelaskan, warga bisa terkontaminasi bakteri jika mengonsumsi ayam glonggongan karena kualitasnya pasti tidak baik. Apalagi, jika yang disuntikkan adalah air kotor yang sudah mengandung bakteri.
"Bisa saja air yang digunakan sudah tercemar bakteri Escherichia coli yang sering kali menyebabkan diare atau infeksi saluran pencernaan," imbuhnya.
Hasudungan meminta kepada masyarakat yang mencurigai atau mengetahui peredaran daging ayam glonggongan atau bangkai yang diperjualbelikan untuk segera melaporkan ke Dinas KPKP DKI Jakarta maupun di tingkat Suku Dinas di masing-masing wilayah.
"Mudah-mudahan dengan bersama-sama kita melakukan pengawasan pangan, kita akan menciptakan pangan aman bagi warga," tandasnya. (*)